Sabtu, 26 Desember 2009

Jumat, 04 Desember 2009

Every end marks a new beginning. Every "goodbye" means a new "hello"???

dear there...
so much happen.
>> at 23th november, finally i called him. i cried. i tell him i wont let him go. but he said " klo di paksakan bwt apa?". then i got what he want.

>> at 26th november, i late sent him a b'day message.
d draft at my email can't send from my cellphone. then he said "telat 24 jam.."



>> at 30th november, i met with rama.
yes he is.. d one that always can made think about him a couple days even months after i met him.
at that time,,,after we had a lycheee float, and accompaining him find a map, i said i wont go home. then we had a lil trip.
at that time, suddenly i thinked abt him. then i scream. i asked him 2 hold my hand.

he knows what to do...
he brings me to the jalan tol.
then finally we r out from jalan tol, n eady to enter in pintu tol clg timur.
i asked to straight the street to jalan lingkar selatan.
at that time, i see him with a datar face.
n he said " mau tiduran?"
n i said yes..

he knows what 2 do...

becos of is too late too nite, we decided 2 puter balik jalan.
he looks at the clock n said " pulang yuk..."
i said "i wont... i feel save here.."
then he moved d car the d edge of d street. he touch my face, my hair.. made me feel save.. feel better..

he knows what to do...

then he said "puter sekali lagi trus pulang yah.."
i dont say anything..

again.. he knows what to do

n the end of the trip, i asked him 2 accompaining me 2 change my status at facebook to a single.

dear there...
am i right? of what i did?

dear there...
that funny feelings already comes again.
tough how hard i refuse 2 admit it, but here,,,in my blog, im telling d truth of what i feel.

dear there... is it true d tittle of this blog?
then what am i gonna do?

dear there..
i want him..
but why do my heart says he is unreachable?

everyword that came out from his lips always made me scared.
i dont know why...

dear there...
i miss him...


rama...
do u know that everytime we met, a couple days even a months after, it is hard 2 let u go from my head?

rama...
do you know that every single thing that u did always damn right?
u know what to do..

rama...
do u know that i have a funny feelings about u?


Tuhan... apa yang harus ku lakukan dgn perasaan ini?



Sabtu, 21 November 2009

Fakta di Balik Kriminalisasi KPK, dan Keterlibatan SBY

Penyambung tulisan..

Oleh : Rina Dewreight
Apa yang terjadi selama ini sebetulnya bukanlah kasus yang sebenarnya, tetapi hanya sebuah ujung dari konspirasi besar yang memang bertujuan mengkriminalisasi institusi KPK. Dengan cara terlebih dahulu mengkriminalisasi pimpinan, kemudian menggantinya sesuai dengan orang-orang yang sudah dipilih oleh “sang sutradara”, akibatnya, meskipun nanti lembaga ini masih ada namun tetap akan dimandulkan.
Agar Anda semua bisa melihat persoalan ini lebih jernih, mari kita telusuri mulai dari kasus Antasari Azhar. Sebagai pimpinan KPK yang baru, menggantikan Taufiqurahman Ruqi, gerakan Antasari memang luar biasa. Dia main tabrak kanan dan kiri, siapa pun dibabat, termasuk besan Presiden SBY.
Antasari yang disebut-sebut sebagai orangnya Megawati (PDIP), ini tidak pandang bulu karena siapapun yang terkait korupsi langsung disikat. Bahkan, beberapa konglomerat hitam — yang kasusnya masih menggantung pada era sebelum era Antasari, sudah masuk dalam agenda pemeriksaaanya.
Tindakan Antasari yang hajar kanan-kiri, dinilai Jaksa Agung Hendarman sebagai bentuk balasan dari sikap Kejaksaan Agung yang tebang pilih, dimana waktu Hendraman jadi Jampindsus, dialah yang paling rajin menangkapi Kepala Daerah dari Fraksi PDIP. Bahkan atas sukses menjebloskan Kepala Daerah dari PDIP, dan orang-orang yang dianggap orangnya Megawati, seperti ECW Neloe, maka Hendarman pun dihadiahi jabatan sebagai Jaksa Agung.
Setelah menjadi Jaksa Agung, Hendarman makin resah, karena waktu itu banyak pihak termasuk DPR menghendaki agar kasus BLBI yang melibatkan banyak konglomerat hitam dan kasusnya masih terkatung –katung di Kejaksaan dan Kepolisian untuk dilimpahkan atau diambilalih KPK. Tentu saja hal ini sangat tidak diterima kalangan kejaksaan, dan Bareskrim, karena selama ini para pengusaha ini adalah tambang duit dari para aparat Kejaksaan dan Kepolisian, khususnya Bareskrim. Sekedar diketahui Bareskrim adalah supplier keungan untuk Kapolri dan jajaran perwira polisi lainnya.
Sikap Antasari yang berani menahan besan SBY, sebetulnya membuat SBY sangat marah kala itu. Hanya, waktu itu ia harus menahan diri, karena dia harus menjaga citra, apalagi moment penahanan besannya mendekati Pemilu, dimana dia akan mencalonkan lagi. SBY juga dinasehati oleh orang-orang dekatnya agar moment itu nantinya dapat dipakai untuk bahan kampanye, bahwa seorang SBY tidak pandang bulu dalam memberantas korupsi. SBY terus mendendam apalagi, setiap ketemu menantunya Anisa Pohan , suka menangis sambil menanyakan nasib ayahnya.
Dendam SBY yang membara inilah yang dimanfaatkan oleh Kapolri dan Jaksa Agung untuk mendekati SBY, dan menyusun rencana untuk “melenyapkan” Antasari. Tak hanya itu, Jaksa Agung dan Kapolri juga membawa konglomerat hitam pengemplang BLBI [seperti Syamsul Nursalim, Agus Anwar, Liem Sioe Liong, dan lain-lainnya), dan konglomerat yang tersandung kasus lainnya seperti James Riyadi (kasus penyuapan yang melibatkan salah satu putra mahkota Lippo, Billy Sindoro terhadap oknun KPPU dalam masalah Lipo-enet/Astro, dimana waktu itu Billy langsung ditangkap KPK dan ditahan), Harry Tanoe (kasus NCD Bodong dan Sisminbakum yang selama masih mengantung di KPK), Tommy Winata (kasus perusahaan ikan di Kendari, Tommy baru sekali diperiksa KPK), Sukanto Tanoto (penggelapan pajak Asian Agri), dan beberapa konglomerat lainnya].
Para konglomerat hitam itu berjanji akan membiayai pemilu SBY, namun mereka minta agar kasus BLBI , dan kasus-kasus lainnya tidak ditangani KPK. Jalur pintas yang mereka tempuh untuk “menghabisi Antasari “ adalah lewat media. Waktu itu sekitar bulan Februari- Maret 2008 semua wartawan Kepolisian dan juga Kejaksaan (sebagian besar adalah wartawan brodex – wartawan yang juga doyan suap) diajak rapat di Hotel Bellagio Kuningan. Ada dana yang sangat besar untuk membayar media, di mana tugas media mencari sekecil apapun kesalahan Antasari. Intinya media harus mengkriminalisasi Antasari, sehingga ada alasan menggusur Antasari.
Nyatanya, tidak semua wartawan itu “hitam”, namun ada juga wartawan yang masih putih, sehingga gerakan mengkriminalisaai Antasari lewat media tidak berhasil.
Antasari sendiri bukan tidak tahu gerakan-gerakan yang dilakukan Kapolri dan Jaksa Agung yang di back up SBY untuk menjatuhkannya. Antasari bukannya malah nurut atau takut, justeru malah menjadi-hadi dan terkesan melawan SBY. Misalnya Antasari yang mengetahui Bank Century telah dijadikan “alat” untuk mengeluarkan duit negara untuk membiayai kampanye SBY, justru berkoar akan membongkar skandal bank itu. Antasari sangat tahu siapa saja operator –operator Century, dimana Sri Mulyani dan Budiono bertugas mengucurkan duit dari kas negara, kemudian Hartati Mudaya, dan Budi Sampurna, (adik Putra Sanpurna) bertindak sebagai nasabah besar yang seolah-olah menyimpan dana di Century, sehingga dapat ganti rugi, dan uang inilah yang digunakan untuk biaya kampanye SBY.
Tentu saja, dana tersebut dijalankan oleh Hartati Murdaya, dalam kapasitasnya sebagai Bendahara Paratai Demokrat, dan diawasi oleh Eddy Baskoro plus Djoko Sujanto (Menkolhukam) yang waktu itu jadi Bendahara Tim Sukses SBY. Modus penggerogotan duit Negara ini biar rapi maka harus melibatkan orang bank (agar terkesan Bank Century diselamatkan pemerintah), maka ditugaskan lah Agus Martowardoyo (Dirut Bank Mandiri), yang kabarnya akan dijadikan Gubernur BI ini. Agus Marto lalu menyuruh Sumaryono (pejabat Bank Mandiri yang terkenal lici dan korup) untuk memimpin Bank Century saat pemerintah mulai mengalirkan duit 6,7 T ke Bank Century.
Antasari bukan hanya akan membongkar Century, tetapi dia juga mengancam akan membongkar proyek IT di KPU, dimana dalam tendernya dimenangkan oleh perusahaannya Hartati Murdaya (Bendahara Demokrat). Antasari sudah menjadi bola liar, ia membahayakan bukan hanya SBY tetapi juga Kepolisian, Kejaksaan, dan para konglomerat , serta para innercycle SBY. Akhirnya Kapolri dan Kejaksaan Agung membungkam Antasari. Melalui para intel akhirnya diketahui orang-orang dekat Antasari untuk menggunakan menjerat Antasari.
Orang pertama yang digunakan adalah Nasrudin Zulkarnaen. Nasrudin memang cukup dekat Antasari sejak Antasari menjadi Kajari, dan Nasrudin masih menjadi pegawai. Maklum Nasrudin ini memang dikenal sebagai Markus (Makelar Kasus). Dan ketika Antasari menjadi Ketua KPK, Nasrudin melaporkan kalau ada korupsi di tubuh PT Rajawali Nusantara Indonesia (induk Rajawali Putra Banjaran). Antasari minta data-data tersebut, Nasrudin menyanggupi, tetapi dengan catatan Antasari harus menjerat seluruh jajaran direksi PT Rajawali, dan merekomendasarkan ke Menteri BUMN agar ia yang dipilih menjadi dirut PT RNI, begitu jajaran direksi PT RNI ditangkap KPK.
Antasari tadinya menyanggupi transaksi ini, namun data yang diberikan Nasrudin ternyata tidak cukup bukti untuk menyeret direksi RNI, sehingga Antasari belum bisa memenuhi permintaan Nasrudin. Seorang intel polsi yang mencium kekecewaan Nasrudin, akhirnya mengajak Nasrudin untuk bergabung untuk melindas Antasari. Dengan iming-iming, jasanya akan dilaporkan ke Presiden SBY dan akan diberi uang yang banyak, maka skenario pun disusun, dimana Nasrudin disuruh mengumpan Rani Yulianti untuk menjebak Antasari.
Rupanya dalam rapat antara Kapolri dan Kejaksaan, yang diikuti Kabareskrim. melihat kalau skenario menurunkan Antasari hanya dengan umpan perempuan, maka alasan untuk mengganti Antasari sangat lemah. Oleh karena itu tercetuslah ide untuk melenyapkan Nasrudin, dimana dibuat skenario seolah yang melakukan Antasari. Agar lebih sempurna, maka dilibatkanlah pengusaha Sigit Hario Wibisono. Mengapa polisi dan kejaksaan memilih Sigit, karena seperti Nasrudin, Sigit adalah kawan Antasari, yang kebetulan juga akan dibidik oleh Antasari dalam kasus penggelapan dana di Departemen Sosial sebasar Rp 400 miliar.
Sigit yang pernah menjadi staf ahli di Depsos ini ternyata menggelapakan dana bantuan tsunami sebesar Rp 400 miliar. Sebagai teman, Antasari, mengingatkan agar Sigit lebih baik mengaku, sehingga tidak harus “dipaksa KPK”. Nah Sigit yang juga punya hubungan dekat dengan Polisi dan Kejaksaan, mengaku merasa ditekan Antasari. Di situlah kemudian Polisi dan Kejaksaan melibatkan Sigit dengan meminta untuk memancing Antasari ke rumahnya, dan diajak ngobrol seputar tekana-tekanan yang dilakukan oleh Nasrudin. Terutama, yang berkait dengan “terjebaknya: Antasari di sebuah hotel dengan istri ketiga Nasrudin.
Nasrudin yang sudah berbunga-bunga, tidak pernah menyangka, bahwa akhirnya dirinyalah yang dijadikan korban, untuk melengserkan Antasari selama-laamnya dari KPK. Dan akhirnya disusun skenario yang sekarang seperti diajukan polisi dalam BAP-nya. Kalau mau jujur, eksekutor Nasrudin buknalah tiga orang yangs sekarang ditahan polisi, tetapi seorang polisi (Brimob ) yang terlatih.
Bibit dan Chandra. Lalu bagaimana dengan Bibit dan Chandra? Kepolisian dan Kejaksaan berpikir dengan dibuinya Antasari, maka KPK akan melemah. Dalam kenyataannya, tidak demikian. Bibit dan Chandra , termasuk yang rajin meneruskan pekerjaan Antasari. Seminggu sebelum Antasari ditangkap, Antasari pesan wanti-wanti agar apabila terjadi apa-apa pada dirinya, maka penelusuran Bank Century dan IT KPU harus diteruskan.
Itulah sebabnya KPK terus akan menyelidiki Bank Century, dengan terus melakukan penyadapan-penyadapan. Nah saat melakukan berbagai penyadapan, nyangkutlah Susno yang lagi terima duit dari Budi Sammpoerna sebesar Rp 10 miliar, saat Budi mencairkan tahap pertama sebasar US $ 18 juta atau 180 miliar dari Bank Century. Sebetulnya ini bukan berkait dengan peran Susno yang telah membuat surat ke Bank Century (itu dibuat seperti itu biar seolah–olah duit komisi), duit itu merupakan pembagian dari hasil jarahan Bank Century untuk para perwira Polri. Hal ini bisa dipahami, soalnya polisi kan tahu modus operansi pembobolan duit negara melalui Century oleh inner cycle SBY.
Bibit dan Chandra adalah dua pimpinan KPK yang intens akan membuka skandal bank Bank Century. Nah, karena dua orang ini membahayakan, Susno pun ditugasi untuk mencari-cari kesalahan Bibit dan Chandra. Melalui seorang Markus (Eddy Sumarsono) diketahui, bahwa Bibit dan Chandra mengeluarkan surat cekal untuk Anggoro. Maka dari situlah kemudian dibuat Bibit dan Chandra melakukan penyalahgunaan wewenang.
Nah, saat masih dituduh menyalahgunakan wewenang, rupanya Bibit dan Chandra bersama para pengacara terus melawan, karena alibi itu sangat lemah, maka disusunlah skenario terjadinya pemerasan. Di sinilah Antasari dibujuk dengan iming-iming, ia akan dibebaskan dengan bertahap (dihukum tapi tidak berat), namun dia harus membuat testimony, bahwa Bibit dan Chandra melakukan pemerasan.
Berbagai cara dilakukan, Anggoro yang memang dibidik KPK, dijanjikan akan diselsaikan masalahnya Kepolisian dan Jaksa, maka disusunlah berbagai skenario yang melibatkanAnggodo, karena Angodo juga selama ini sudah biasa menjadi Markus. Persoalan menjadi runyam, ketika media mulai mengeluarkan sedikir rekaman yang ada kalimat R1-nya. Saat dimuat media, SBY konon sangat gusar, juga orang-orang dekatnya, apalagi Bibit dan Chandra sangat tahu kasus Bank Century. Kapolri dan Jaksa Agung konon ditegur habis Presiden SBY agar persoalan tidak meluas, maka ditahanlah Bibit dan Chandra ditahan. Tanpa diduga, rupanya penahaan Bibit dan Chandra mendapat reaksi yang luar biasa dari publik maka Presiden pun sempat keder dan menugaskan Denny Indrayana untuk menghubungi para pakar hokum untuk membentuk Tim Pencari Fakta (TPF).
Demikian, sebetulnya bahwa ujung persoalan adalah SBY, Jaksa Agung, Kapolri, Joko Suyanto, dan para kongloemrat hitam, serta innercycle SBY (pengumpul duit untk pemilu legislative dan presiden). RASANYA ENDING PERSOALAN INI AKAN PANJANG, KARENA SBY PASTI TIDAK AKAN BERANI BERSIKAP. Satu catatan, Anggoro dan Anggodo, termasuk penyumbang Pemilu yang paling besar.
Jadi mana mungkin Polisi atau Jaksa, bahkan Presiden SBY sekalipun berani menagkap Anggodo!

Senin, 19 Oktober 2009

gw harus beri judul apa?

karena gw juga ga tau kelanjutan dr cerita gw.

since that day, he never send me any msg or call me.
it seems like he tried 2 make a space. he tried hard...

n i...
since that day, i dont do more activity as much as i had b4 at facebook.
just do not wanna see his name online.
it makes me hurt...
everytime i look in his facebook, my heart crying. apalagi liat namanya online?

is this d end of d story...?

but why did i still can get him out of my head?

is it becos i already made a dream future with him?

it ain't that easy 2 let it all go...

wud u plis hear me...?

why did u want it go?

it hurts me alot...

do u know that?

Sabtu, 19 September 2009

is this the end of the story...?

hope no..
hanya ga sanggup menjalani kehidupan yg suram, tertatih, menghadapi malam dgn perasaan yg penuh dgn penderitaan, otak yg terkenang dgn seluruh memori, yg smw pasti tau ujung2nya akan ada airmata.

tiba2 aja kemaren dya sms gw blg dya kepikiran gw terus smpe ga bs konsen, hampir kejepit mesin, ngrusakin barang dan di tegur atasan. dya blg ga mau bgni terus. klo dya ttp mikirin gw, dy ga bisa kerja.

can someone explain me what's d deal with that words?

when i started 2 typing this,,suddenly the tears falls down..
i can not hold it.. my heart is breaking..

u know what apa hal yg paling bikin males klo lo pacaran?
B.E.I.N H.U.R.T !!!

haaaaaahhh... maunya apa sih lo maliiiiiiihh.....????

Minggu, 17 Mei 2009

" .......................... "

ga atau apa yang tepatnya gw rasain dan apa tepatnya yg ada di otak gw saat ini,,tapi beberapa lagu mellow sukses gw nyanyikan beberapa hari ini.
dan,,,salah satunya adalah lagu ini.

trimakasih bwt dewi lestari yg sudah membuat lagu indah ini bersemayam di hati dan otak gw, menyadarkan gw bahwa sekarang saatnya untuk diam...

Sahabatku, usai tawa ini
Izinkan aku bercerita

Telah jauh, ku mendaki
Sesak udara di atas puncak khayalan
Jangan sampai kau di sana

Telah jauh, ku terjatuh
Pedihnya luka di dasar jurang kecewa
Dan kini sampailah, aku disini...

Yang cuma ingin diam, duduk di tempatku
Menanti seorang yang biasa saja
Segelas air di tangannya, kala kuterbaring sakit
Yang sudi dekat, mendekap tanganku
Mencari teduhnya dalam mataku
Dan berbisik "Pandang aku, kau tak sendiri, oh dewiku..."

Dan demi Tuhan, hanya itulah yang
Itu saja kuinginkan...

Sahabatku, bukan maksud hati membebani,
Tetapi Telah lama, kumenanti
Satu malam sunyi untuk kuakhiri
Dan usai tangis ini, aku kan berjanji...

Untuk diam, duduk di tempatku
Menanti seorang yang biasa saja
Segelas air di tangannya, kala kuterbaring sakit
Menentang malam, tanpa bimbang lagi
Demi satu dewi yang lelah bermimpi
Dan berbisik "Selamat tidur, tak perlu bermimpi bersamaku..."

Wahai tuhan, jangan bilang lagi itu terlalu tinggi...


Senin, 11 Mei 2009

hasil penelusuran gw

di AS ada lembaga penelitian yang bernama The Center for the Study of Long Distance Relationship. Sebuah lembaga yang khusus mempelajari tentang hubungan jarak jauh. Sangat menarik! Penelitian mereka hanya dilakukan di AS saja, namun ada baik nya juga kita lihat. Mungkin tidak jauh berbeda dengan Indonesia...

Siapa saja sih yang Long Distance Relationship (LDR)? Trus bagaimana cara mereka berhubungan? Bagaimana dengan tingkat ke"putus"an sebuah hubungan??

Apakah hubungan jarak jauh semakin populer?

Pada tahun 2005 di AS ada sekitar 3,5 juta pasangan menikah yang berhubungan jarak jauh. Ini berarti 2,9% dari keseluruhan jumlah angka pernikahan di AS. Jumlah ini meningkat 30% jika dibandingkan pada tahun 2000 yang hanya 2,63% saja.

Penelitian menyebutkan ada sekitar 4,4 juta pasangan mahasiswa yang belum menikah (20-40% dari total keseluruhan mahasiswa di beberapa jurusan) yang sedang dalam LDR.

Sebuah study juga menyebutkan bahwa 1 dari 7 (14%) pasangan di AS adalah LDR.

Sedangkan berdasarkan perkiraan dari data sensus, kurang lebih ada 3,5 juta pasangan yang LDR.

Secara keseluruhan, ada sekitar 7 juta-an pasangan (14-15 juta orang) di AS yang sedang menjalani LDR.

Seberapa rentankah LDR?


Berdasarkan penelitian The Center for the Study of Long Distance Relationship, jarak bukanlah permasalahan utama mengapa sepasang kekasih harus putus. Berikut dara statistiknya:

· 1 bulan pertama, 30% pasangan non-LDR putus, dalam jangka waktu yg sama, hanya 27% dari yg LDR putus.

· 3 bulan pertama, 21% pasangan non-LDR putus, sendangkan yang LDR mencapai 37% putus.

· 6 bulan pertama, 35% pasangan non-LDR putus, sedangkan yang LDR mencapai 45% putus.

· 8 bulan pertama, 23% pasangan non-LDR putus, sedangkan yang LDR hanya 11% saja yang putus.

· 1 tahun pertama, ada 25% pasangan non-LDR putus, sedangkan yang LDR hanya 8% yang putus.

data diatas sangat menarik!

pada awal-awal bulan tingkat ke"putus"an pasangan LDR lebih rendah daripada non-LDR..

pada pertengahan tahun pertama pasangan LDR banyak mengalami ke"putus"an..

namuuun,,,pada tahun pertama pasangan non-LDR lebih banyak yg putus dibandingkan dengan mereka yang LDR...

Berikut ada data menarik lagi dari The Center for the Study of Long Distance Relationship yang diambil dari 200 lebih pasangan LDR di AS.

· Rata-rata jarak LDR...............................: 125 mil

· Rata-rata frekuensi bertemu..................: 1,5 bulan

· Rata-rata menelpon..............................: 1 kali dalam 2 hari

· Rata-rata lama menelpon.....................: 30 menit

· Rata-rata menulis surat........................: 3 kali sebulan

· Rata-rata harapan berpisah..................: 14 bulan


Gregory Guldner, direktur dan pendiri The Center for the Study of Long Distance Relationship, menyebutkan bahwa LDR pada saat ini menjadi lebih memungkinkan karena banyak orang pada saat ini berpergian dengan alasan pekerjaan ataupun studi.

Apakah orang yang LDR mendapatkan kebutuhan berhubungan yang sama dengan yang non-LDR?

Dalam studinya pada tahun 2003, Amber Roberts, Psikologis dari Universitas Purdue menyatakan bahwa orang yang LDR mendapatkan tingkat kepuasan/kebutuhan hubungan yang sama dengan orang non-LDR.

Berdasarkan penelitian juga, 70% dari mereka yang LDR putus pada 6 bulan pertama setelah berpacaran. Tapi hal itu dikarenakan mereka tidak pernah mendiskusikan/mengomunikasikan ekspektasi atas hubungan mereka. Jadi, wajarlah kalau mereka mengakhiri hubunganya. Lantas, bagaimana cara mencegah ini? Jawabanya cuman satu, TALK IT OUT!!!