Jumat, 14 Desember 2012

HAPPY MERRY CHRISTMAS..

What happened in the past november last year, really made me love december much much much more than ever! December with all christmas things.. December with the snow.. December with a christmas tree.. with santa n things.. the present.. i love walking around the mall afterhour just to see the christmas things they decorate :D christmas for me is, joy.. happy.. the moment where i can feel so homey, safe, peacefull.. i can see everyone seems happy.. no, i don't celebrate it. i am a moslem. and im proud to be a moslem.. i just love the christmas moment.. after what happen in the past november last year,,,i wait for december comes. then i feel so homey.. i feel like, finally the storm is gone when it comes to december.. so then, this is a video i taken it from youtube.. enjoy, n HAPPY MERRY CHRISTMAS.. :) a 7 yo kids singing All i want for christmas is you... DADDY... how sweet.. :) love the voice, n her dogg also.. u better check the other video's of hers LETS SINGING! :D FINALLY!!! igot this one.. :) The other version.. :) even the cabin crew love this song much.. :D The one i loved much much!!! LETS DANCING!!! :D once again, MERRY CHRISTMAS EVERYONE.. :)

Selasa, 11 Desember 2012

Agar Gaji Bulanan tidak Jebol

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perlu cara yang bijak untuk mengelola finansial agar gaji yang Anda peroleh tiap bulan tidak jebol alias habis sebelum waktunya. Prita Hapsari Ghozie, MCom, CFP, Chief Financial Planner dari ZAP Finance, mengungkapkan beberapa hal yang perlu diketahui untuk mengelola keuangan: 1. Dibagi per pos Nah, selama ini, bagaimana Anda mengatur alokasi pos pengeluaran? Tugas pertama Anda adalah mencatat paling tidak tiga bulan ke belakang untuk apa saja penghasilan yang diperoleh setiap bulan itu terpakai. Gunanya, agar Anda bisa mengetahui kemampuan, dan juga mengetahui pos-pos mana yang bocor. Secara umum, pengeluaran rumah tangga dapat dikategorikan menjadi pos pengeluaran hidup rutin, pos pengeluaran tabungan dan investasi, pos cicilan utang, dan pos pengeluaran gaya hidup. Karyawan baru pada umumnya banyak punya kemauan tetapi sadar kemampuan finansial ada batasnya, maka jalan satu-satunya adalah membuat anggaran atau rencana pengeluaran. “Jadi, harus ditentukan, berapa uang yang dikeluarkan untuk masing-masing pos,” ucap Prita. 2. Jangan dilanggar Bagaimana jika pos sehari-hari selalu besar pasak daripada tiang? Tentu tidak boleh mengambil dari pos lain, tabungan misalnya. Tujuan membuat anggaran itu adalah supaya pengeluaran terarah dan sesuai dengan rencana finansial kita. Kunci anggaran yang sukses adalah realistis dan disiplin. Salah satu caranya adalah membuat rekening-rekening terpisah untuk urusan belanja bulanan, bayar tagihan utilitas, rekening investasi, dan rekening khusus seperti “My shopping account ” atau “Spa for me”. 3. Debit otomatis Karyawan juga harus punya instruksi debit otomatis ke masing-masing rekening. Namun, bisa juga, setiap tanggal gajian langsung sebarkan dananya menurut anggaran ke rekening-rekening tersebut. Jika tidak terbiasa dengan transaksi elektronik, gunakan metode amplop. Isilah amplop sesuai dengan anggaran bulan itu. Kalau sudah mulai tipis, padahal belum akhir bulan, ya terpaksa harus berhemat. Karyawan baru yang belum punya tanggungan, harusnya juga bisa menyisihkan minimal 20 persen dari gaji bulanan untuk investasi. Investasi yang disarankan tentu saja yang memberikan potensi keuntungan terbesar seperti reksadana saham atau saham, karena tujuannya untuk jangka panjang. 4. Buat prioritas Bagaimana bila ternyata pemasukan tidak sebesar rencana pengeluaran? Prita manawarkan langkah membuat prioritas dengan menggunakan metode ZAPFIN. Konsep ini merupakan cara yang sangat mudah untuk membuat prioritas dalam anggaran. Setiap pendapatan yang diterima, sebaiknya digunakan dengan pembagian Zakat, Assurance, Present Consumption, Future Spending dan Investment.

Dilema Karier: Uang, Posisi atau Fleksibilitas

Ghiboo.com - Banyak orang yang menyatakan "Keep doing what you love". Sebenarnya sejauh mana orang melakukan hal itu. Apalagi kalau itu berhubungan dengan pekerjaan sehingga kerap membuat orang berada dalam dilema. Saat ini bisa jadi Anda sedang menikmati pekerjaan Anda karena sesuai dengan minat Anda dan merasa nyaman. Tapi, pada saat itu pula ada tawaran yang sangat menarik dengan gaji jauh lebih besar. Anda tertarik dan ingin mencoba namun takut karena pekerjaan ini berbeda dengan bidang kerja Anda sekarang. Alexander Sriewijono, The Founder of Daily Meaning memberikan masukan bagi Anda yang mungkin bingung mengambil keputusan: 1. Pahami dulu istilah "Comfort Zone". Perasaan nyaman memang bisa membuat orang menjadi lebih tidak dinamis, namun bisa juga membuat orang dapat berbuat lebih nyaman. Pekerjaan bukan hanya dinilai dari seberapa senang Anda melakukannya dan berapa banyak reward yang didapat, tetapi juga pertanyakan seberapa berkembang kita di pekerjaan tersebut. 2. Pertanyakan apa yang penting untuk Anda. Setiap orang punya kebutuhan yang berbeda. Ada yang menargetkan posisi tinggi, ada yang menargetkan gaji sebesar-besarnya, ada yang menargetkan fleksibilitas waktu kerja, ada yang menargetkan ruang kreativitas dalam bekerja, dan lain-lain. Apa yang Anda pentingkan saat ini? Selain berbeda, hal yang dianggap penting oleh seseorang juga bisa berubah seiring berjalannya waktu. Bisa saja awalnya lebih mementingkan pengalaman kerja yang mengembangkan diri semaksimal mungkin, kemudian berubah menjadi uang karena dalam waktu dekat harus menikah atau sekolah lagi. Sah-sah saja. Pemahaman di belakang keputusan dan tindakan akan menguatkan langkah yang akan diambil. (Fd) (Majalah Cosmopolitan Desember 2011)

Hal yang Sebaiknya Tidak Dilakukan Saat Keluar dari Pekerjaan

Oleh: Margot Gilman Yang dimulai dengan indah, semestinya berakhir indah pula. Begitu pula dengan soal pekerjaan. Untuk memastikan yang Anda lakukan tidak menutup peluang profesional di masa depan, sebaiknya Anda tidak melakukan beberapa hal berikut ketika keluar kerja: 1. Emosional Perlakuan tidak adil yang Anda terima (misalkan ada) memang menyakitkan, namun itu bisa berarti Anda memang tidak lagi dibutuhkan di tempat kerja Anda. Jangan menangis, berteriak, memohon agar Anda bisa mendapatkan pekerjaan Anda kembali atau marah-marah kepada seseorang. Sama sekali jangan. "Meskipun sulit, tinggalkanlah pekerjaan Anda dengan senyum di wajah," saran Cynthia Shapiro, seorang penasihat karier dan penulis buku “What Does Somebody Have to Do to Get a Job Around Here! 44 Insider Secrets and Tips That Will Get You Hired”. Jika Anda tidak dapat menahan air mata, tenangkan diri di toilet sampai Anda merasa lebih tenang. Lalu kembalilah dengan anggun saat Anda kembali ke ruangan. "Anda tidak pernah tahu apakah Anda akan ingin bekerja untuk perusahaan tersebut, atau dengan orang-orang di dalamnya, lagi," kata Shapiro. "Jangan kubur semua prestasi Anda hanya karena satu momen emosional." 2. Jujurlah saat wawancara pengunduran diri Sebelum Anda keluar dari perusahaan, sesuai prosedur SDM akan berbicara dengan Anda mengenai pengalaman di perusahaan tersebut dan alasan mengundurkan diri. Wawancara tersebut bisa menjadi kesempatan rahasia untuk memberikan kritik yang membangun. Kemungkinan besar, Anda ingin mengungkapkan semua yang ada di dalam pikiran Anda. Namun jangan terjebak. "Apa pun yang Anda katakan bisa dan akan menjerat rekan Anda," kata Levit. Ini sumber masalah jika Anda bekerja di sebuah industri kecil dan Anda kembali bertemu dengan orang-orang yang sama lagi. Ditambah, komentar tentang bos yang sangat menyiksa atau harapan yang tidak realistis mungkin dapat membuat Anda dianggap sebagai tipe orang pengeluh, kata Shapiro. Hal tersebut bisa merugikan bagi Anda, jika Anda mencari posisi di perusahaan itu lagi. Saran terbaik untuk wawancara pengunduran diri Anda adalah berfokus pada hal yang positif. 3. Mengambil uang pensiun Setelah Anda kehilangan pekerjaan atau dipecat, perusahaan Anda akan mengirimkan surat yang menanyakan rencana Anda terhadap dana di rekening pensiun (misalkan ada). Bila Anda sudah tidak memiliki pekerjaan lagi, maka hal tersebut bisa sangat menggoda. Namun bahkan jika situasi keuangan Anda sedang memburuk, jangan langsung menyerah dan memilih menggunakan uang pensiun itu, ungkap Shapiro. Bukan hanya karena Anda harus bayar penalti untuk mencairkan uang pensiun sebelum masanya, tapi juga uang pensiun “adalah satu-satunya aset yang melindungi Anda dari status kebangkrutan," kata Sapiro. 4. Berbicara negatif tentang perusahaan Anda sebelumnya Saat Anda melakukan wawancara di perusahaan baru, berhati-hatilah saat menceritakan kepada orang lain tentang pekerjaan lama atau atasan Anda yang lama. Pada dasarnya, jika Anda tidak memiliki sesuatu yang baik untuk diceritakan, maka jangan berbicara sama sekali. Berbicara hal-hal yang negatif dapat membuat Anda terlihat seperti pengeluh atau membuat Anda tampak setia, kata Shapiro. Ketika Anda ditanya mengapa meninggalkan pekerjaan sebelumnya, berikanlah alasan yang lebih positif, bahkan jika perlu Anda sebaiknya mengada-ada. "Mengatakan bahwa Anda ingin mencoba tantangan baru adalah cara yang positif untuk membalik kenyataan bahwa Anda tidak bisa sejalan dengan atasan Anda," kata Levit. 5. Mengundurkan diri tanpa mendapatkan surat rekomendasi Beberapa perusahaan tidak mengizinkan karyawan untuk memberikan surat referensi kepada mantan rekan kerja mereka, karena khawatir kritik bisa memicu gugatan. (Seseorang yang merasa difitnah bisa menuduh isi dari surat rekomendasi itu palsu dan merupakan alasan bahwa ia tidak layak untuk dipekerjakan). Sementara itu, ketika calon atasan menelepon ke perusahaan lama Anda untuk memeriksa tentang data diri Anda, pihak personalia biasanya tidak pernah berkomentar kecuali mengonfirmasi jabatan dan masa kerja Anda. sehingga sangatlah penting untuk mengamankan referensi profesional (dengan kop surat perusahaan) jika mungkin atau seseorang yang bisa dipercaya di perusahaan Anda jika tidak memungkinkan. "Lagipula, Anda akan mendapatkan referensi yang sama," kata Shapiro, yang yakin bahwa akan lebih baik mendapat surat rekomendasi tertulis sebelum Anda meninggalkan pekerjaan lama Anda, karena semakin lama Anda meninggalkan perusahaan tersebut, Anda mungkin akan kesulitan untuk berkomunikasi dengan orang-orang yang Anda butuhkan untuk menjamin Anda. 6. Tidak mengajarkan pengganti Anda mengenai tugas yang harus ia kerjakan Sebelum Anda meninggalkan perusahaan, cari dan latihlah pengganti Anda, atau setidaknya, menuliskan memo yang panjang dan spesifik mengenai status proyek, lokasi dokumen serta informasi kontak klien. "Mengatakan, 'kamu harus mengurusnya tanpa aku' mungkin akan terdengar hebat, namun hal tersebut tidak mempertahankan reputasi baik Anda," kata Levit. Hal tersebut juga tidak akan menghindarkan Anda dari gangguan rekan yang menggantikan Anda yang akan selalu menelepon. 7. Mengada-ada resume Sebelum Anda mengirimkan dokumen apa pun dalam bentuk tulisan mengenai riwayat pekerjaan, pastikan semua yang tertulis di dalamnya sudah tepat. Personalia dari perusahaan lama Anda akan dihubungi oleh perusahaan yang Anda lamar untuk memverifikasi masa kerja dan posisi yang Anda tempati dulu, dan Anda tentunya tidak ingin sedikit keteledoran atau ketidakakuratan tulisan Anda membahayakan posisi Anda. Resume Anda bisa menjebak karena sebuah kesalahan faktual yang sederhana, ungkap Shapiro. 8. Bicara tentang peluang pekerjaan baru dengan rekan kerja Jika Anda sedang menunggu-nunggu hari terakhir bekerja di perusahaan, Anda mungkin ingin mengobrol dan bercerita soal pekerjaan baru Anda dengan rekan kerja, yang hampir pasti akan menanyai Anda dengan pertanyaan-pertanyaan tentang hal itu. Namun sebisa mungkin jangan terlalu blak-blakan, kata Levit. Anda tentu tidak ingin membuat orang lain merasa tidak enak atau merasa ditinggalkan. Dan Anda tidak ingin menyombongkan diri, yang bisa menimbulkan perasaan negatif pada orang lain. Selain itu, jika Anda melebih-lebihkan kehebatan dari kesempatan baru yang Anda miliki, maka Anda bisa berakhir tampak konyol jika ternyata tidak berhasil.

Mengatur Keuangan Jika Gaji Pas-pasan

Tanya: Saya sudah dua tahun bekerja dan tidak pernah punya tabungan karena gaji saya selalu habis untuk bayar kontrakan, bayar sekolah adik, dan kebutuhan sehari-hari. Bagaimana cara saya agar tetap bisa menabung jika kondisi keuangan saya selalui gali lubang tutup lubang ya? Ivy, 23 tahun Jawab: Hai Ivy! Wah, sayang sekali ya. Saran saya, coba diperiksa pengeluaran bulanannya. Apa saja detail pengeluaranmu selama 3 bulan. Gunanya, untuk mengetahui yang paling besar itu pengeluaran untuk apa? Untuk menabung, yang harus dilakukan pertama kali adalah menyisihkan 10% dari gaji (setelah zakat/perpuluhan yang Anda ikuti). sisanya baru digunakan untuk pengeluaran bulanan. Lalu untuk yang sifatnya tahunan (seperti bayar kontrakan tahunan) maka menggunakan pendapatan tahunan seperti THR dan bonus. Jika ada utang atau cicilan, pastikan bahwa jumlahnya maksimal 35% dari total pendapatan. Untuk kepentingan yang sifatnya pribadi atau gaya hidup, sebaiknya ada yang dikurangi. Jika masih kurang juga, mungkin perlu dipertimbangkan untuk mencari pekerjaan dengan gaji yang lebih baik. Selamat mencatat pengeluaran! :)

Trik Agar Gaji Tak Selalu Habis

Ghiboo.com - Bingung gaji bulanan seringkali habis tak bersisa, bahkan masih pertengahan bulan kita sudah teriak gaji habis. Anda mungkin berdalih kalau semuanya serba mahal dan gaji tidak cukup untuk membiayai pengeluaran bulanan. Eits tunggu dulu, jangan-jangan semua itu karena Anda kurang baik dalam mengelola keuangan Anda dan bisa jadi juga dipengaruhi gaya hidup Anda yang boros. Padahal, kalau Anda ingat sebelumnya gaji Anda lebih kecil dari sekarang toh cukup-cukup saja. Agar kebiasaan ini tidak terus menerus dan merugikan Anda, berikut ada beberapa tips untuk mengelola gaji Anda: Nabung dulu, jangan tunggu sisanya Kebanyakan orang menabung ketika sisa gaji hampir habis, ini pemikiran yang salah. Mulailah sekarang menyisihkan gaji Anda sesuai kemampuan untuk ditabung. Anda bisa buka rekening baru tanpa menggunakan ATM atau ikut program tabungan recana yang ada di hampir setiap bank. Budgeting adalah keharusan Tiap awal bulan kamu harus membuat budgeting yang rapi agar pengeluaranmu bisa terkontrol. Pisahkan kewajiban seperti misalnya hutang dan cicilan. Untuk asuransi dan tabungan juga harus ada porsinya tersendiri Disiplin dalam perencanaan keuangan Jika kamu sudah merencanakan keuangan maka kamu harus berdisiplin. Jika jatah untuk bersenang-senang sudah habis jangan memaksakan diri mengambil porsi dari pos pengeluaran lain. Belanja sesuai kemampuan Berbelanjalah sesuai uang yang Anda punya bulan ini, bukan berdasarkan seberapa uang atau bonus yang akan Anda dapat di kemudian hari. Ingat, jangan mengeluarkan uang untuk keperluan tidak penting dan berharap akan mendapatkan uang ekstra setelahnya. Batasi penggunaan kartu kredit Jangan memiliki lebih dari dua kartu kredit di dalam dompet jika Anda tidak bisa mengontrol penggunaannya. Gunakan kartu kredit secara bijaksana agar Anda tidak terbebani saat membayarnya. Tuntaskan semua pembayaran kartu kredit dan utang lainnya, segera setelah gaji Anda masuk. Jangan remehkan uang receh Anda tentunya sering menerima kembalian dari swalayan atau sehabis makan di restoran. Coba deh untuk menyimpannya di dompet khusus, uang receh ini bisa Anda gunakan untuk membayar parkir, membeli cemilan atau bisa juga digunakan untuk membeli kebutuhan kecil tak terduga. Buat dana cadangan Dana cadangan ini penting banget lho untuk mengantisipasi kebutuhan tak terduga misalnya seperti kondangan, membeli hadiah atau sekedar mengganti ban mobil yang sudah rusak. Investasi Investasikan gaji Anda dengan mengikuti asuransi, bermain reksadana atau mendepositokan uang yang bisa ditarik sesuai persetujuan. Dengan cara ini sama saja seperti Anda menabung disiplin. Nah sekarang udah tau kan cara mengelola gaji, coba dipraktekkan ya dan semoga berhasil!

Cara Tepat Minta Naik Gaji

Oleh Amelia Ayu Kinanti Jika Anda merasa perusahaaan tempat Anda bekerja belum memberikan apresiasi yang cukup terhadap kinerja, meminta kenaikan gaji bukanlah hal yang salah. Namun ada sopan santunnya. Agar tak salah melangkah, coba ikuti kiat-kiat berikut. Mencari tahu peraturan perusahaan Yang paling penting dilakukan pertama kali adalah mencari tahu peraturan perusahaan. Kapan waktu perusahaan menaikkan gaji karyawan? Parameter apa yang digunakan untuk menaikkan gaji karyawan? Membandingkan gaji Setelah mengenal peraturan perusahaan, yang harus Anda lakukan adalah melakukan perbandingan gaji dengan orang lain yang memiliki tanggung jawab serta jabatan yang sama dengan Anda dari perusahaan lain. Dengan ini, Anda dapat menemukan rentang gaji yang tepat untuk kemudian diajukan kepada atasan. Daftar keberhasilan Anda harus memiliki alasan yang kuat saat meminta kenaikan gaji. Untuk itu, susunlah daftar keberhasilan dan pencapaian Anda dalam kerja. Rangkumlah hal tersebut dalam sebuah dokumentasi yang rapi, jelas serta menarik. Sehingga atasan juga mengetahui alasan jelas untuk menaikkan gaji Anda. Atur pertemuan Setelah semua persiapan matang, aturlah jadwal pertemuan dengan atasan. Cari waktu yang tepat. Jangan sampai Anda mengatur jadwal saat pekerjaan tengah banyak, atau perusahaan diguncang masalah. Meminta gaji di saat suasana hati atasan buruk hanya akan membuat Anda tertimpa masalah. Langsung pada pokok masalah Saat pertemuan, utarakan maksud Anda dengan jelas, jangan bertele-tele karena malah bisa menimbulkan makna yang bias. Komunikasikan secara profesional namun santai. Jangan lupa juga untuk menyebutkan nominal jelas kenaikan gaji yang Anda minta. Hal ini dapat berupa persentase ataupun jumlah dalam rupiah. Jangan mengancam Meminta kenaikan gaji tak perlu dengan cara mengintimidasi. Misalnya menyombongkan diri bahwa Anda mampu diterima di perusahaan lain dengan gaji yang lebih besar. Ini malah hanya membuat Anda terlihat buruk di hadapan atasan. Bagaimana? Siap menggapai kesempatan?